KELELAWAR MALAM
Kelelawar Malam adalah Sayiba Von Mencekam, Deta Beringas, Fahri Al Maut & Uri Pembantai Mongol. Mereka adalah band horror-punk dari Jakarta.
KELELAWAR MALAM: “Pengalaman terhoror adalah pada saat ketahuan party di Blowfish oleh calon istri.”
[interview.rocco si fredi / pics.kelelawar malam docs / Nov 2013]
Kalian terlihat seperti band yang sering jamming...
Mungkin gara-gara Al Maut jago main gitarnya jadi kayaknya lebih gampang melebarkan arah musik kita..
Melihat background seni para personilnya, apakah kalian punya rencana untuk kolaborasi dengan seniman lain?
Kami sudah sering berkolaborasi dengan Teater Miss TjiTjih. Kolaborasi pertama kali dilakukan tahun 2011 dalam acara Sejarah Adalah Sekarang 5 / Bulan Film Nasional. Indra Ameng dari ruangrupa yang mengenalkan kami dengan teater ini. Tanggal 30 November 2013 nanti adalah adalah kolaborasi kami berikutnya bersama mereka dalam acara Jakarta Biennale 2013. Mufti "Amenkcoy" Priyanka mengerjakan artwork untuk lagu Kengerian dan untuk satu lagu lagi yang belum kami rilis. Kolaborasi berikutnya yang tengah kami rencanakan adalah perang artwork antara Deta Beringas dan Wiro Satan. Lagi-lagi untuk lagu yang belum kami rilis!
Berbicara tentang seni.. Siapa seniman dan band lokal favorit kalian?
Band lokal favorit: Gagak Bulan. Seniman lokal favorit: Jarwo Gagak Bulan. Tidak ada yang perlu kami ceritakan soal misteri Gagak Bulan!!
Performa kalian biasanya kadang teatrikal dan penuh gimmick seperti pocong, mawar dan kostum-kostum aneh lainnya. Apa yang belum terealisasikan Gimmicknya?
Kami ingin sekali membuat replika gunung merapi menjadi latar belakang panggung kami. Kalau itu dapat terealisasikan kita mungkin dapat lebih menikmati hari tua dengan tenang.
Definisi sukses menurut kalian?
Sukses adalah di saat kita bisa terus menikmati proses bermusik kita dimanapun nanti posisi band kita apakah terpuruk di comberan, atau dapat jackpot di Vegas.
Rilisan berikutnya?
Split album dengan Seringai, awalnya hanya dari obrolan ringan waktu kita liburan di Norway dan akhirnya jadi beneran. Sejauh ini sih kita sudah selesai rekaman, hanya tinggal menunggu Seringai menyelesaikan materi dan rekamannya. Kemungkinan rilis awal tahun depan.
Film horor lokal favorit kalian?
Act of Killing, film ini yang buat orang luar tapi kontennya lokal dan kami kira cukup horor, apalagi di bagian lapangan golf saat ada yang bisa menebak letak tahi lalat Caddy di balik celana dalam.
Apakah penting bagi kalian untuk tidak terlalu serius dalam menjalani proses kreatif?
Sangat penting, kalau sudah mulai serius biasanya wajah langsung merengut, sangat susah untuk kreatif dengan wajah merengut.
Toko-toko musik lokal dan independen, juga record label DIY mulai bermunculan lagi. Any favorites?
Grieve Records, Grimloc records, Sonic funeral, WHMH records & Elevation records. Kenapa? Karena mereka merilis album-album lokal yang keren.
Band luar yang ingin kalian buka konsernya suatu saat?
Kalau ada band favorit kita datang ke sini, mungkin akan lebih enak kalo kita hanya nonton, biar gak ribet. Kecuali band itu datang ke rumah kita masing-masing dan bersujud sambil memohon untuk kita main jadi pembuka mereka, dan berjanji kita di backstage nanti makanannya bukan Hoka-hoka Bento.
Apa pengalaman terhoror kalian?
Al Maut: Ketahuan party di Blowfish sama calon istri.
Beringas: Menemani Al Maut party di Blowfish.
Mongol: Tidak diajak party di Blowfish.
Mecekam: Dengerin curhat si Mongol gara-gara tidak diajak party di Blowfish.
Cek mixtape Halloween mereka disini: http://www.thebastardsofyoung.com/news_halloween-mixtape-1-by-kelelawar-malam
