Amenk is a freelance illustrator and a full-time artist from Bandung.
AMENK: “Saya merangsang intuisi untuk berkarya dengan membaca buku khusus orang dewasa.”
[interview.aldy kusumah / pics.muhammad fahri / October 2011]
Media & alat-alat yang sering digunakan?
Tinta china, cat akrilik, kertas dan kanvas.
Selain karena sudah terbiasa menggunakan alat-alat tersebut, apakah ada alasan teknikal atau personal lain?
Pada awal mulanya sebenarnya lebih ke alasan ekonomis sih, karena untuk menggarap karya yang lebih besar misalkan di kanvas membutuhkan biaya yang gak sedikit. Apalagi pada saat itu intensitas berkarya dimasa saya kuliah cukup
bergejolak. Jadi emang kudu puter otak mengakali kebutuhan praktek berkaryanya dan akhirnya saya menemukan media tinta china.
Apakah "substansi-substansi" yang membantu anda dalam berkarya?
Kalo secara spesifik "substansi-substansi" yang membantu dalam proses berkarya tidak terlalu penting bagi saya. Sederhananya saya cuma merangsang intuisi bisa lewat mendengarkan musik, menonton sinetron, membaca majalah-majalah keluaran tahun lama, jalan-jalan sore bersama sahabat, membaca buku khusus orang dewasa, melihat kejadian lucu dan melihat berita di koran maupun TV.
Ceritakan tentang pembuatan dan ide-ide dibalik design T-Shirt Bastards of Young (Kiss Me And Lick Me 2) dan Fleece Sweater (Eagle Comrades)?
Untuk ide ilustrasi Kiss Me And Lick Me dan Eagle Comrades sebenarnya lebih mengutamakan tematik yang mengadopsi sisi realita perkotaan pada umumnya. Saya pribadi cenderung senang melihat sisi liar maupun keadaan yang tak biasa untuk direpresentasikan kembali lewat sebuah ilustrasi maupun design. Semangat ini ternyata terbendung di fundamental bastards of young untuk mengakomodir kebutuhan karya-karya saya ini. Ide untuk karya Kiss Me And Lick Me, saya membayangkan tentang kebejatan anak moeda yang bercumbu masyuk di publik umum tanpa rasa malu dan serasa hidup bergaya western life anti kemapanan jauh dari tata norma ketimuran. Sedangkan untuk karya Eagle Comrades terinspirasi dari patch-patch pinggir jalan yang sangat memoribilia dan imajinya dibangun dengat semangat ala lokalitas tinggi. Elang disini cenderung merefleksikan kembali sifat machoisme preman gang yang berattitude slengean tetapi dihadirkan lebih bergaya pop.
How's music influenced your life and illustrations?
Musik bagi saya pengaruhnya besar sekali, terlebih untuk memotivasi hidup dan salah satu bagian penting mendompleng
perkembangan intuisi saya dalam berkarya. Tentunya musik disini membangun nilai apresiasi saya terhadap segala bentuk kesenian lain semakin luas.
Ceritakan tentang pameran-pameran dan eksibisi kamu yang lalu..
Semasa kuliah hingga selepas kuliah saya terlibat beberapa proyek seni maupun eksibisi. Diantaranya proyek yang berkesan hingga saat ini adalah tergabung dengan komunitas Wayang Cyber pada tahun 2002, ialah sebuah kelompok seni multimedia yang mengadaptasi cerita pewayangan. Pendekatan teknisnya lebih mendekatkan sisi visual nan eksperimental yang dikombinasikan oleh performance art, musik hingga pengemasan artistiknya. Eksibisi lain diantaranya yang berkesan yaitu : Project Me and Mayhem tahun 2006, sebuah proyek berkesenian yang bersifat alternatif bertemakan keseharian. Ditahun yang sama 2006, saya terpilih masuk dalam eksibisi besar yaitu : Bandung New Emergence Vol 1, sebuah event eksibisi yang mewadahi para seniman muda bandung dengan melihat kecenderungan media baru maupun pola pikir alternatif pada umumnya. Pengalaman eksibisi yang paling berkesan lainnya adalah eksibisi solo kedua saya bertajuk Sleborz pada tahun 2011 ini di Bandung, materi karya yang ditampilkan disini adalah karya periodik dari tahun 2005 hingga 2011.
Proyek maupun kegiatan berkesenian lain cenderung tergabung secara kolektif bersama sahabat-sahabat saya di A stone A, Pemandangan dan Kelompok Semesta yang lebih mengutamakan pendekatan seninya lewat bebunyian maupun musik rock eksperimental murah, performance art, seni multimedia, gimik absurd dan sastra 'mbeling.
Apa yang ada di otak Amenk ketika membuat sebuah karya seperti "Sedot Kobra" dan "Nurustunjung ka Kolot"?
Sedot kobra terinspirasi quotes salah satu sahabat saya yang merepresentasikan sebuah ungkapan absurd dengan merelevansikannya lewat semangat suasana dangdut koplo remix. Pikiran yang terlintas pada saat itu ialah membayangkan diatas panggung hiburan kawinan pinggir kota, bergoyang sawer bersama penyanyi orkes organ tunggalnya yang denok bahenol.
Karya yang bertitel Nurustunjung Ka Kolot lebih menghadirkan sisi paradox realita sosial masyarakat perkotaan yang terkadang sublim dengan nilai tradisi ketimuran pada umumnya di Indonesia. Pada karya ini saya membayangkan sebuah adegan ketegangan dalam sebuah keluarga. Dibenak saya selalu terlintas sisi miris maupun rasa ketidak puasan akan tradisi edukasi di masyarakat Indonesia, nilai-nilai budaya asli yang bergeser.
Musik apa yang kamu dengarkan ketika sedang mengerjakan sebuah ilustrasi atau design?
Tidak ada hal yang spesifik sebenarnya dalam pemilihan musik dalam melatari proses berkarya saya, secara genre saya pilih berdasarkan mood maupun kondisi yang mendukung.
Future plans?
Menikah, ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik dari sekarang dan konsisten berkesenian.
www.thebastardsofyoung.com
Order from 9 AM - 7 PM
LINE: bastards_of_young
Phone : 0812-2002-9263 (SMS only)