Darkness The Vampire Version (Dir. Leif Jonker, 1993)
Darkness karya Lief Jonker mungkin bisa jadi adalah film vampire paling splatterific yang pernah di buat, selain mungkin paling splatter, vampire di film ini pun punya fashion sense yang gak main main, cuman di film ini kalian bisa liat vampire pakai kaos Iron Maiden. Difilm ini pula kalian bisa ngeliat vampire menggunakan chainsaw buat ngebunuh korbannya dan cuman di film ini kalian bakal mendengarkan musik metal butut jadi latar selama 100 menit. Darkness dirilis straight to video pada tahun 1993 dan dibuat dengan semangat true horror fan dan sangat independent (istilah keren dari no-budget), maka tak heran banyak sekali kekurangan dari segi teknis di film ini. Dari mulai sound yang bocor dengan suara angin, gambar yang shaky sho on video, juga acting kelas nasi bungkus dan sebotol bir dingin. Tapi apa yang bikin film ini fun untuk kalian semua saksikan saat halloween adalah, yep, splatter! Meskipun bukan hasil produksi Troma atau Sushi Typhoon tapi film ini punya prestasi gemilang dalam ngehadirin spesial efek sakit yang murahan dan ledakan masif. Terhitung 12 ledakan kepala dan 29 tembakan shotgun mewarnai gory fest keseluruhan film ini, ditambah bergalon galon fake blood yang sepertinya dikerjakan hanya menggunakan air + pewarna makanan (mungkin mereka tidak mampu untuk membeli sirup jagung). So simple, its a fun ride to laugh at your halloween night!
Demons (Dir. Lamberto Bava, 1985)
Sebagai seorang anak dari legenda yang bikin nama Giallo lahir kedunia, Lamberto Bava punya tanggung jawab besar buat bikin film ini gemilang, ditambah lagi posisi produser pun di duduki oleh seorang Dario Argento. Dan voila, Bava berhasil menghasilkan kebodohan (in a good way) dalam Demons. Serius, apapun yang akan kalian saksikan di film ini adalah 10 menit awal yang super tolol sehingga kalian akan lupa kalau seharusnya kekasih kalian ulang tahun besok. Setting yang awesome, Bava membuat film horror di dalam film horror itu sendiri. Komposisi jenius antara samurai, tough guy, dan motor trail. Juga sekumpulan anak punks dan coccaine. Dan tidak lupa desain demon nya itu sendiri yang memang spektakuler. Semua di blend di dalam satu film yang bahkan kalian tidak perlu memikirkan bagaimana ceritanya, dan bagaimana script macam itu bisa lahir. Yep, still a fun thing to spend your halloween night with friends and lover.
Hell Night (Dir. Tom DeSImone, 1981)
Linda Blair worst performance ever jika dibandingkan dengan sederet peran yang dia mainkan di tahun 80. Tapi tunggu dulu, bukan berarti acting butut Linda Blair ngegagalin keseluruhan isi film ini. Justru acting sekaliber Jihan Fahira yang bisa bikin film ini jadi keliatan punya daya tarik awesomeness berlebihan. Kita semua udah bosen liat Linda Blair teriak teriak di Exorcist, kita udah pernah liat dia jadi total vigilante (boner alert) di Street Savage, tapi disini seorang Linda Blair ngasih kalian semua straight face monumental dan scream tanggung yang beda tipis sama peran Jamie Lee di Halloween 2.
Night of the Demons (Dir. Kevin S. Tenney, 1988)
Bukan halloween namanya kalau kalian sama sekali gak ngehabisin waktu halloween kalian buat nonton film apapun yang memakai Linnea Quigley di dalam daftar castnya. Linnea Quigley itu scream queen abadi, and a true halloween icon. Night of the Demons punya plot sebelas dua belas dengan Hell Night. Sekumpulan remaja ngabisini waktu halloween untuk party di dalam abandoned house yang misterius. Gore di film ini cukup kontroversial pada masanya. Mereka juga cukup pervert untuk punya sekitar 30 detik shot celana dalam dan puluhan menit boobies scene. Not so recommended ditonton saat halloween bersama pacar, lebih baik nonton Super 8. Tapi sekali lagi, film ini punya Linnea Quigley dan bukan halloween namanya kalau kalian gak ngabisini waktu halloween buat liat catalog film - film yang diperanin scream queen andalan kita itu. Sigh.
Halloween III - Season of the Witch (Dir. Tommy Lee Wallace, 1982)
Seri Halloween tanpa the almighty Michael Myers! Dari semua series Halloween, film ketiga ini adalah yang paling berbeda. Justru saya sebagai diehard Halloween sangat menyayangkan kalau serie ini justru masuk kedalam 9 deretan film Halloween lainnya (Zombie’s version was only a butt-hurt though). Seharusnya film ini cukup diberi judul Season of the Witch saja. Dan sudah perkara pun beres. Tapiii, justru film ini adalah film terbaik dari 8 film Halloween lainnya (Halloween 1 tidak terhitung, itu MASTERPIECE). “Ok crew! with or without Myers, we just do it!” mungkin adalah apa yang ada di dalam otak produser saat dia bersikeras untuk membuat series ke tiga Halloween. Seperti kalian tau (spoiler-alert) kalau Myers udah mati kebakar api di serie dua. Dan hal itu bukan jadi halangan buat mereka tetap ngejalanin selebrasi halloween dengan film berjudul Halloween. Meskipun sama sekali gak ada cerita yang sama di dengan 2 nomor kebelakang. Tapiii, sekali lagi, ini tetap jadi satu serie paling outstanding dari teman teman lainnya. Yep, saya gak bisa cerita lebih panjang lagi. Kalian justru harus menontonnya agar tau kenapa saya bisa bilang ini series paling bagus, dan gak perlu hawatir, kalian tidak perlu menonton 2 film Halloween terdahulunya. Boo.
www.thebastardsofyoung.com
Order from 9 AM - 7 PM
LINE: bastards_of_young
Phone : 0812-2002-9263 (SMS only)